Laman

Minggu, 11 April 2010

Pengenalan Qur'anic Parenting

“Didiklah anak-anakmu dengan pengajaran yang baik, sebab ia diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu” (perkataan Umar Bin Khatab r.a)

”Jika seorang manusia meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang shalih” (HR. Ahmad dan Muslim)

”Tidak ada pemberian orangtua kepada anak yang lebih utama daripada pendidikan yang baik” (HR. At-Tirmidzy)

Betapa indahnya ketika kita mempunyai suami yang sholeh atau istri yang sholehah ditambah dengan kehadiran anak yang sholeh. Hal itu bisa diwujudkan oleh tiap rumah tangga muslim jika dalam kehidupan rumah tangganya mengacu pada yang telah Alloh SWT. tuliskan dalam Al Qur’an dan Alloh SWT. pun telah berikan teladan terbaik yaitu Rosululloh saw. serta para sahabatnya dalm membangun kehidupan rumah tangga.

Dalam kehidupan rumah tangga, mungkin saja ada percikan-percikan yang bisa menyulut berkobarnya api. Tapi, ketika sudah ada dasar ilmu dan kita mau mengaplikasikannya, insyaAlloh, percikan api tersebut bisa menjadi padam bahkan bisa berubah menyejukkan.

Terwujudnya anak sholeh bukan hal yang terjadi tiba-tiba, tapi tercipta dari proses kasih sayang yang dihadirkan orangtua dalam mendidik anaknya dan juga tak lepas dari lingkungannya. Tugas orangtua untuk membentuk kepribadian Islami pada anak-anaknya dan juga memilihkan lingkungan yang ‘sehat’. Apa jadinya jika anak besar dengan bentakan-bentakan orang tua, caci maki, minimnya rasa sayang. Akan terjadi krisis keteladanan pada diri anak. Padahal anak adalah amanah dari Alloh yang di akherat nanti kita akan ditanya tentang amanah itu. Bahkan anak bisa menjadi penyebab kita masuk surga atau bisa juga menjerumuskan kita ke neraka. Bukan tugas ibu saja atau bukan tugas bapak saja, tetapi kerjasama yang baik antara ibu dan bapak dalam membentuk anak yang sholeh serta terciptanya sakinah mawaddah warohmah dalam rumah tangga. Orang tua adalah garda terdepan dalam membentuk karakter kepribadian anak yang sesuai dengan teladan kita Muhammad saw.

Dan kita semua bisa melihat, begitu derasnya doktrin-doktrin dari kaum kafir yang hendak menghancurkan Islam lewat generasi muda Islam,karena remaja adalah sasaran paling efektif untuk menghancurkan Islam. Para remaja Muslim dijauhkan dari Islam dan al Qur’an. Remaja muslim disajikan hal-hal yang bisa merusak syaraf otak mereka seperti derasnya pornografi dan pornoaksi, berbagai kontes-kontes yang jauh dari nilai agama, makanan-makanan yang tidak baik dan tidak halal, model pakaian yang juga tidak sama sekali mencerminkan seorang muslim, dan masih banyak lagi. Semua mengakibatkan remaja krisis keteladanan, tidak paham bahkan tidak bisa membaca alQur’an. Dan akhirnya, orangtualah yang disalahkan jika anak remajanya sangat jauh dari apa yang diharapkan seorang anak sholeh.

Oleh karena itu, demi menggugah kesadaran dan membangun keyakinan pada orangtua bahwa betapa mahalnya harga sebuah kesholihan maka kami mengadakan pengenalan Qur’anic Parenting, membangun rumah tangga Islami mendidik anak agar menjadi anak sholeh berbasis Qur’an dan Sunnah sekaligus membuka kelas baru bagi santri remaja (usia SMP, SMA)